Cara Jitu Analisis Trading Saham

Dewasa ini trading saham menjadi salah satu pilihan investasi menguntungkan dengan hasil yang tepat. Walau memang butuh analisis trading saham yang tepat terlebih bagi kalian para pemula. Sebagai pemula, ada baiknya untuk melihat analisa trading harian terlebih dahulu.

Setelah kalian melihatnya maka secara bertahap kalian akan semakin paham bagaimana cara analisis trading saham agar semakin yakin dalam memilih saham. 

Untuk analisis trading saham, kalian bisa menggunakan analisis teknikal. Apa itu sebenarnya analisa teknikal saham? Simak penjelasannya di bawah ini

Pengertian Analisa Teknikal Saham

Analisis Trading Saham Pengertian Analisis Trading Saham

Analisis teknikal adalah teknis analisis trading saham dengan tujuan untuk mengamati pola-pola seperti data pasar, harga saham, dan volume transaksi saham.

Tujuan teknik ini yaitu untuk mengamati pola-pola seperti data pasar, harga saham serta volume transaksi saham. Kalian sangat memerlukan analisis ini pada saat akan melakukan pembelian saham.

Tekniknya yaitu dengan cara menganalisis harga berdasar data harga masa lalu. Yang perlu kalian amati yaitu pergerakan pasar dengan menggunakan indikator analisis teknikal dan melihat seperti apa sejarah yang berulang. 

Data yang diperoleh berdasarkan data tentang harga historis yang terjadi di pasar saham. 

Dengan melihat grafik historis pergerakan saham, kalian akan dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk transaksi (entry point) dan kapan waktunya untuk keluar dari pasar (exit point) dengan jelas. Hasilnya kalian tidak perlu membuang-buang waktu untuk transaksi yang tidak efektif.

Ada banyak kegunaan analisis teknikal saham, bukan hanya dalam dunia saham saja, tetapi juga instrumen lain seperti komoditas dan valuta asing atau forex. 

Pada umumnya, jenis analisis ini digunakan oleh trader yang melakukan investasi secara jangka pendek seperti investasi secara harian.

Baca juga perbedaan trading dan investasi saham.

Jenis-Jenis Indikator pada Analisa Teknikal Saham

Analisis Trading Saham Jenis-Jenis Indikator pada Analisa Teknikal Saham

Agar dapat menggunakan analisis trading saham dengan analisa teknikal, maka kalian sangat perlu mengetahui indikator-indikatornya terlebih dahulu. Dengan begitu, kalian nantinya bisa memaksimalkan investasi kalian.

Secara umum ada 2 tipe indikator analisis teknikal, yaitu:

Overlays

Yaitu garis penentu trend apakah saham tersebut naik atau turun. Kalian bisa melihat Overlays di atas atau dibawah candle atau bar. Contoh dari Overlays yaitu Moving average (MA) dan Bollinger Bands (BB).

Oscillators

Yaitu yang muncul terpisah dari grafik pergerakan harga sekaligus bar penentu awal atau akhir dari sebuah tren. Contohnya stochastic oscillator, MACD atau RSI. Selain kedua indikator tersebut, masih ada 7 indikator analisa teknikal saham yang harus kalian ketahui:

1. On-Balance Volume (OBV)

OBV atau On-Balance Volume berguna untuk mengkonfirmasi pergerakan harga saham. Sehingga pada saat OBV naik berarti volume pembelian melebihi volume penjualan. Inilah yang menjadikan harga terdorong menjadi lebih tinggi.

Sebaliknya jika OBV turun artinya penjualan melebihi volume pembelian. Hasilnya akan berdampak pada penurunan harga pasar.

2. Accumulation/Distribution Line (A/D)

Accumulation/Distribution Line dikenal juga dengan garis A/D. Garis A/D merupakan indikator yang paling sering digunakan serta dapat menentukan aliran uang masuk dan keluar dari sekuritas. 

Jika dilihat sekilas memang garis A/D hampir sama dengan garis OBV. Cuman garis A/D hanya mempertimbangkan saham untuk periode tertentu saja.

3. Average Directional Index (ADX)

Analisis Trading Saham Average Directional Index (ADX)

Average Directional Index (ADX) adalah Sebuah indikator trend yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan momentum tren. 

Proses analisisnya yaitu dengan menggunakan garis atau angka 20 dan 40. Kedua angka ini memiliki arti yaitu apabila posisi garis berada di bawah 20 berarti kekuatan tren lagi menurun. Sebaliknya jika posisi garis di atas 40 berarti kekuatan tren meningkat. 

Penentuan posisi ADX ini berdasarkan garis berwarna hitam dan berada di tengah-tengah antara angka 20 dan 40.

4. Aroon Indicator

Aroon Indicator merupakan indikator untuk menunjukkan kekuatan trend dan keakuratan titik masuk atau mengidentifikasi tren baru akan dimulai. 

Analisis trading saham indikator Aroon terdiri dari dua garis, yakni Aroon-up (warna hijau) dan Aroon-down (warna merah). Kedua garis ini memiliki maksud yaitu jika garis Aroon-up memotong di atas garis Aroon-down dan sebaliknya maka ada kemungkinan perubahan tren. 

Sementara ketika Aroon-down di angka nol dan bersimpangan dengan Aroon-up berarti titik masuk dan kecenderungan trend akan naik dan sebaliknya.

5. Moving Average Convergence Divergence (MACD)

MACD berguna dalam menunjukkan kekuatan trend. Ada dua garis indikator yang digunakkan dalam MACDyakni garis MACD dan garis sinyal yang bergerak lebih lambat.

Apabila garis sinyal di atas titik nol mengindikasikan bahwa up-trend sedang berlangsung. Sebaliknya apabila garis sinyal berada di bawah titik nol mengidentifikasikan bahwa downtrend sedang terjadi.

6. Relative Strength Index (RSI)

relative Strength Index (RSI) adalah garis acuan analisis teknikal saham berupa angka tengah atau nol. Wajarnya, RSI berada di angka 30 dan 70.

Posisi RSI sendiri menunjukkan kondisi jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold). Indikasi dari jenuh beli atau Overbought yaitu pada saat harga menyentuh atau melebihi angka 70. Sementara indikasi dari oversold pada saat harga menyentuh atau di bawah angka 30. 

Selain berguna sebagai indikator di atas, RSI juga bisa menjadi indikator level support dan resistance.

7. Stochastic Oscillator

Stochastic Oscillator digunakan untuk mengukur harga relatif saat ini terhadap kisaran harga dalam periode tertentu. 

Indikatornya mirip dengan RSI, yaitu sama-sama terdiri dari dua garis yang berada nol dan 100. Kedua garis tersebut umumnya berwarna hijau dan merah.

Jika garis garis hijau di atas garis merah, maka artinya tren harganya sedang naik. Sebaiknya, pada saat garis hijau bersimpangan dengan garis merah, maka berarti tren cenderung turun.

Pahami Lalu Terapkan Analisis Trading Saham

Analisis Trading Saham Pahami Lalu Terapkan Analisis Trading Saham

Dengan memahami analisis trading saham akan membuat kalian lebih mudah dalam memaksimalkan profit dari investasi saham. Kalian bisa menggunakan indikator analisa teknikal yang paling sesuai dengan kebutuhan dan juga strategi bermain trading. Sehingga investasi dan trading saham kalian menjadi lebih cepat dan tepat.

Selain menggunakan analisis trading saham, kalian juga perlu mewaspadai pergerakan pasar yang tidak bisa diprediksi seperti bencana alam, politik serta kondisi psikologis pelaku pasar. 

Sekian penjelasan terkait analisis trading saham yang bisa kalian pelajari. Perlu ketelitian dan kecermatan dalam menganalisis sebuah pergerakan saham. Jangan sampai kalian terburu-buru dalam memutuskan untuk membeli maupun menjual saham kalian. 

Semoga penjelasan di atas dapat menambah wawasan kalian dalam bermain trading. Jangan lupa untuk selalu mengikuti daily bosmeal agar tidak ketinggalan informasi-informasi menarik lainnya.