Day trading adalah salah satu istilah yang lazim digunakan dalam trading valuta asing dan trading saham. lantas apa sebenarnya istilah ini?
Day trading merupakan satu dari sekian banyak strategi yang digunakan dalam trading. Bagi kalian yang sudah terbiasa bermain trading pasti sudah familiar dengan istilah ini. Tapi bagaimana dengan kalian yang masih pemula?
Artikel kali ini akan mengupas tuntas terkait day trading serta informasi lain yang berkaitan dengan day trading. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Day Trading Adalah
Pengertian day trading adalah aktivitas pembelian dan penjualan dalam dalam 1 hari. Artinya proses perdagangan berada dalam posisi yang dibuka pada hari itu dan menyelesaikanya dalam satu sesi atau tidak dialihkan ke hari berikutnya.
Proses ini dapat dilakukan dalam jenis pasar apapun. akan tetap memang strategi ini lebih sering diterapkan dalam pasar saham dan pasar foreign exchange (valuta asing).
Strategi day trading pun dapat diterapkan setiap orang yang bermain trading. Akan tetapi pada kenyataannya, banyak orang yang kurang cocok dengan strategi ini sehingga membuatnya seringkali gagal dan merugi.
Umumnya pihak yang melakukan day trading atau day trader telah mengetahui dengan baik dan memiliki dana yang cukup.
Prosesnya, day trader akan memanfaatkan sejumlah besar leverage dan strategi perdagangan jangka pendek untuk memanfaatkan pergerakan harga yang kecil pada mata uang atau mata uang yang memiliki likuiditas yang tinggi.
Dalam bermain trading, ada banyak alasan mengapa memilih strategi ini. Alasan yang paling umum yaitu mereka berharap mendapatkan kepastian profit atau loss dengan cepat dan tidak suka mempertahankan posisi perdagangan terlalu lama hingga berhari-hari lamanya.
Day Trader
Ada dua fungsi penting yang dimiliki oleh day trader di pasar. Fungsi yang pertama yaitu menjaga efisiensi pasar melalui arbitrase. Sementara fungsi yang kedua adalah membantu menyediakan banyak likuiditas pasar (terutama pada pasar saham).
Di dalam prosesnya, secara umum terdapat dua jenis day trader, yakni bekerja sendiri dan bekerja untuk institusi keuangan. Mayoritas trader day adalah mereka yang bekerja untuk lembaga keuangan. Alasannya karena memang lembaga tersebut menyediakan sumber daya keuangan yang cukup besar untuk digunakan.
Biasanya mereka memiliki memiliki akses yang tidak dapat dijangkau oleh day trader individu. Day trader yang bekerja di lembaga keuangan dapat mengakses langsung ke trading desk, modal dan leverage dalam jumlah besar, serta trading analytical software yang memiliki fitur pendukung andalan.
Day trader profesional secara garis besar memiliki ciri khas dan ‘modal’, yaitu:
- Memiliki pengalaman dan memahami fundamental pasar dengan baik
- Menggunakan modal yang cukup beresiko untuk dipertaruhkan dengan jumlahnya yang cukup besar. Tujuannya untuk memanfaatkan pergerakan harga intraday secara efektif.
- Memiliki strategi trading tersendiri dengan memanfaatkan trading news, swing trading, dan arbitrase.
- Mempunyai disiplin yang tinggi
Kontroversi Day Trading Adalah
Strategi day trading tak lantas mulus-mulus saja digunakan. Nyatanya strategi ini pun tak lepas dari yang namanya kontroversi. Kontroversi tersebut yaitu ternyata banyak manajer keuangan profesional dan penasihat keuangan menghindari gaya day trading. Alasannya karena resiko kerugiannya jauh lebih besar daripada keuntungannya serta banyaknya penipuan terkait strategi day trading.
Berbeda dengan trader pro yang meyakini bahwa terdapat potensi keuntungan yang besar.
Ditambah lagi masih banyak trader yang menggunakan strategi day trading tanpa bekal pengetahuan yang memadai. Walau memang ada juga day trader yang mendapatkan banyak keuntungan meskipun dengan risiko yang tinggi.
Yang perlu kalian ketahui bahwa day trading melibatkan risiko yang signifikan. Terlebih lagi, untuk menjalankan strategi ini, diperlukan pemahaman mendalam tentang bagaimana pasar bekerja dan berbagai strategi untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek.
Perbedaan Day Trading dengan Scalping
Walau sama-sama bertujuan mendapatkan keuntungan jangka pendek, day trading dan scalping merupakan strategi yang sangat berbeda.
Day trading identik dengan strategi trading jangka pendek, sementara scalping identik dengan trading kilat. Adapun perbedaan day trading dan scalping adalah:
1. Jangka Waktu Trading
Jangka waktu strategi day trading dilakukan dalam hitungan per harinya. Biasanya day trader akan membuka posisinya mulai dari 2 jam atau lebih setiap hari atau sesinya.
Sementara scalper akan membuka posisinya dalam periode yang sangat singkat. Biasanya mereka hanya membuka posisinya dalam hitungan 1 hingga 5 menit.
2. Besaran Modal
Day trader akan mendistribusikan dananya dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang konsisten dalam perdagangan harian.
Sementara scalper akan membuka posisi akun dengan modal dalam jumlah besar. Tujuannya untuk mendapatkan keuntungan secara cepat dalam beberapa menit saja.
Berbeda dengan day trader, scalper seringkali membuka membuka beberapa posisi sekaligus dalam satu sesi trading. Tujuannya untuk melipatgandakan keuntungan yang mereka dapat.
3. Manajemen Risiko
Jika dilihat dari strateginya, scalper memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan day trader. Karena itulah keduanya membutuhkan pengalaman yang cukup lama.
Bagi para scalper, dibutuhkan pengetahuan tentang arah gerak pasar. Sehingga pada saat scalper membuka posisi dengan jumlah modal yang besar, profit akan dicetak dalam hitungan menit.
Buat kalian yang masih baru, sebaiknya gunakan strategi day trading dibandingkan scalping.
Strategi Day Trading
1. Bekali Diri dengan Pengetahuan yang Cukup
Trader profesional dan paham fundamental pasar dengan biasanya akan bermain trading harian. sehingga buat kalian yang masih pemula tidak disarankan untuk menggunakannya. Akan tetapi jika kalian tertarik, sebaiknya bekali diri dengan berbagai pengetahuan dasar.
Pengetahuan tersebut diantaranya prosedur, tool trading, informasi lengkap tentang produk yang akan ditradingkan dan kondisi pasar. Kalian juga perlu mengetahui hal-hal yang bisa berpengaruh pada harga.
2. Manfaatkan Long Term Trend
Strategi selanjutnya yang sering diterapkan oleh day trader adalah memeriksa long term trend. Long term trend ini biasanya berada pada time frame 1 sampai 4 jam.
Setelah itu day trader akan mendapatkan gambaran ke mana arah tren bergerak. Baru setelah itu mereka akan masuk ke pasar untuk membuka posisi. Umumnya time frame yang dipakai adalah 10 sampai 15 menit. Strategi melihat trend juga sering disebut dengan trend trading.
3. Gunakan Counter Trend Trading
Tidak semua day trader menggunakan long term trend. Ada juga yang menentukan langkah trading harian mereka dengan memilih membuka posisi dengan arah berlawanan.
Tujuannya agar day trader bisa masuk lebih awal seandainya trend berubah. Time frame yang digunakan sama seperti long term trend, yakni 10 sampai 15 menit.
4. Perhatikan Margin
Melakukan perdagangan aset lewat dana yang diperoleh dari perusahaan sekuritas sebagai pihak ketiga disebut dengan margin trading. Sehingga uang yang kalian gunakan untuk margin trading bukanlah dana sendiri. Artinya ketika melakukan margin trading, kalian mesti siap dengan resikonya.
Hanya saja walau sangat membantu proses trading, tapi kalian yang masih pemula tidak disarankan menggunakan strategi ini.
Hal ini karena kemungkinan kalian salah menggunakan dan akibatnya bisa rugi besar.
5. Tentukan Kapan Waktu Exit dan Entry
Tingkat keberhasilan day trading ditentukan dari ketepatan waktu entry dan exit. Sehingga perlu rencana yang tepat terkait kapan waktu entry dan pada level harga berapa akan exit.
Dengan demikian kalian bisa terhindar dari kesalahan trading. Ada baiknya jika kondisi pasar yang cenderung kurang menguntungkan, segera lakukan exit untuk meminimalisir kerugian.
6. Batasi Modal yang Kamu Gunakan
Pada saat menggunakan strategi day trading sebaiknya jangan terlalu all out. Kalian para pemula bisa memulainya dengan saham atau mata uang asing yang nilainya kecil.
Jika bermain saham, maksimal kalian bisa memilih dua saham. Dengan menggunakan modal yang kecil, kalian bisa belajar untuk melacak dan mencari peluang memperoleh keuntungan dengan lebih mudah.
Akan beresiko jika kalian menggunakan banyak saham atau mata uang asing pada saat kalian belum paham kondisi pasar. Tentu hal ini akan membuat kalian kesulitan memilih waktu yang tepat untuk exit.
7. Hindari Trading pada Jam Sibuk
Pasar saham yang sibuk di pagi hari bagi trader berpengalaman merupakan hal biasa. Para trader pun sudah mengenali polanya sehingga mereka bisa mendapatkan keuntungan.
Berbeda dengan trader pemula yang cenderung kurang tahu polanya. Sebaiknya para pemula menghindari kondisi jam-jam sibuk pada saat trading. Namun demikian ada baiknya kalian mengamati pergerakan pasar terlebih dahulu selama 20 menit pertama sebelum entry.
Sekian penjelasan dari daily bosmeal terkait day trading. Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan jika strategi ini terlalu beresiko buat para pemula. Untuk memulai day trading, kalian bisa menerapkan strategi yang sudah dijelaskan di atas. Selain itu ada metode yang lebih cepat daripada day trading. Namanya yaitu scalping.
Jangan lupa untuk membagikan artikel ini agar lebih bermanfaat dan berikan komentar kalian pada kolom bawah ini.